MAN 2 Kuansing Sayangkan Pemberitaan Pemotongan Bantuan Siswa Miskin
Kamis, 28 Desember 2017 - 00:15:05 WIB
 
TERKAIT:
   
 

PANGEAN (DetakRiau.com) - Pihak Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kuantan Singingi klarifikasi pemberitaan terkait tudingan pungli yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap siswa dengan besaran yang dituduhkan cukup fantastis itu.

Dimana pihak MAN 2 Kuansing sangat menyayangkan tindakan ketua Ikatan Sarjana Peduli Pendidikan (ISPP) Kuantan Singingi tanpa konfirmasi sebelum menaikan berita di salah satu media online yang mengatakan, Pihak Sekolah mengadakan Pemotongan Uang Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang sekarang Program Indonesia Pintar (PIP) tahun 2017, yang akhirnya berkembang liar dengan beragam komentar netizen di media sosial Facebook," ujar Bendaharawan MAN 2 Kuansing Hariwahyudi saat di jumpai media Selasa sore (27/12/2017) di Pangean.

Sementara uang PIP belum di cairkan oleh pihak bank BRI Syariah, di rencanakan Kamis mendatang pihak bank akan datang ke sekolah. Demi mempermudah para siswa dan wali siswa dalam pencairan, pihak sekolah meminta kepada bank agar datang ke sekolah, jadi tidak lah benar yang mencair dana pihak sekolah.

Saat yang berbeda salah seorang wali murid di konfirmasi salah satu media online di Kuansing membenarkan akan ada pencairan BSM kepada anaknya. "Iya, benar ada bantuan kepada anak - anak sebanyak 100 orang, hal itu terungkap saat ada pertemuan komite dan wali murid bersama kepala sekolah," ujarnya.

"Saat pertemuan tersebut Kepala Sekolah mengatakan beliau akan pindah ke sekolah lain, sehingga mungkin ini  pertemuan terakhir secara kedinasan bersama komite dan wali murid," tuturnya.

Berhubungan dengan hal tersebut Kepala Sekolah menceritakan kondisi Sekolah sejak tahun pelajaran 2017/2018, dimana demi memotivasi para orang tua agar mau menyekolahkan anaknya maka iyuran Komite di tiadakan, Alhamdulillah dari 40 siswa pada tahun ajaran baru sebelumnya, bisa meningkat menjadi 80 siswa tahun ajaran 2017/2018.

Dengan penerapan sistem tanpa iyuran Komite tersebut berimbas kepada defisit anggaran BOS yang bersumber dari DIPA Kemenag, sebesar lebih kurang 29 juta rupiah, di mana defisit tersebut untuk honor tenaga pendidik dan kependidikan non PNS.

Dari 25 tenaga pendidik dan kependidikan hanya 7 orang yang PNS, 18 orang Non PNS. "Berdasarkan hal tersebut kepala sekolah meminta solusi dan pertimbangan kepada wali murid calon penerima BSM melalui komite, sehingga wali murid bersepakat akan menyumbangkan Dana BSM sebesar 300 /siswa," jelasnya.

"Namun mungkin ada oknum wali murid yang merasa keberatan, sehingga timbul gejolak dan berujung terbitnya berita di media," pungkasnya.

Hingga berita ini dinaikan DetakRiau.com seperti dilansir FokusRiau.com sebelumnya belum mendapat informasi kelanjutan dari pihak ISPP Kuansing.***(frc/dra)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -