Tokoh Bali Gus Adhi Ingatkan Erick Tohir :
Pembangunan Benoa Harus Jadi Cyber City 4.0 Terintegrasi
Jumat, 17 Januari 2020 - 15:45:40 WIB
 
Anggota DPR AA Bagus Adhi Mahendra Putra
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (DetakRiau.com)Padatnya frekwensi transportasi di Propinsi Bali saat ini, yang disisi lain pembangunan ruas jalan baru sangat terbatas.

Semestinya sudah harus diantisipasi dalam pembangunan Pelabuhan Benoa Bali dengan menjadikan Benoa ramah teknologi dengan menjadikan sebagai Kota Cyber City 4.0

Apabila masih bergaya lama bahwa pembangunan Pelabuhan Benoa tidak terintegrasi dengan pembangunan Teluk Benoa sebagai kawasan budaya dan tradisi Bali yang memiliki 70 tempat sakral di Teluk Benoa. Utamanya dengan adanya jalan tol Bali Mandala. yang menjadi salah satu ikon Bali baru.

Maka pelabuhan Benoa hanya untuk Benoa saja. Pembangunan Benoa tidak akan dirasakan manfaatnya oleh daerah sekitarnya, utamanya Kabupaten Badung yang memekarkan Kota Denpasar pada tahun 1986.

Anggota DPR AA Bagus Adhi Mahendra Putra atau yang biasa disapa Gus Adhi mengatakan di Jakarta (16/1/2020) menanggapi Proyek Mercusuar Menteri BUMN Erick Thohir yang akan menjadikan Pelabuhan Benoa terintegrasi dengan wisata bahari dan pusat bisnis baru di Bali.

Erick sebelumnya saat bertemu dengan Ketua DPD Lanyala Mataliti memaparkan pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi World Class Port yang memadukan layanan jasa pelabuhan dan bisnis serta pariwisata.

"Benoa akan menjadi One Stop Area yang dilengkapi dengan pusat kesenian, wisata kuliner dan pusat perdagangan UMKM", kata Erick.

Juga akan ada Convention Hall, pusat perdagangan dan lainnya. Sehingga kapal-kapal pesiar yang besar akan dapat bersandar di Pelabuhan Benoa, yang sebelumnya dalam waktu singgahnya hanya sebentar,
Kedepannya mereka akan tetap bisa belanja dan juga menikmati kuliner akan lebih lama waktunya, kata Erick.

Pelabuhan ini selain punya area hutan kota, juga dilengkapi terminal energi, industri perikanan dan instalasi pengelolaan air limbah. Tak ketinggalan penataan jalur nelayan dan tempat sandar kapal-kapal nelayan, paparnya lagi.

“Ini akan menggerakkan ekonomi kawasan dengan lebih cepat,” dalihnya.

Pengembangan Teluk Benoa telah dibahas Komisi IV DPR dengan Pasubayan atau 10 desa adat yang berada di Teluk Benoa, kata Gus Adhi.

Dengan Smart City 4.0 yang terintegrasi antara Benoa dengan Teluk Benoa akan mengurangi kepadatan mobilitas transportasi dengan memanfaatkan gedget akan mengurangi kemacetan dan mempercepat transaksi.

Kemajuan Bali saat ini, ujar Adhi, sebetulnya berjalan masih apa adanya berbeda dengan tata kelola pelabuhan di Belanda yang telah menggunakan virtual atau gadget dalam bertransaksi, paparnya.

Saya minta pengembangan Pelabuhan Benoa sebagai kawasan wisata Bahari harus saling melengkapi dengan Teluk Benoa sebagai kawasan wisata religius dan budaya dan adat Bali, tegasnya.
Yang potensinya sangat luar biasa sebagai pusat ekonomi yang baru, tukasnya.

Sebetulnya masarakat Bali sangat terbuka dan bisa menerima sesuatu hal yang baru dengan tetap menjaga adatnya yang selama ini menjadikan Bali sebagai daerah tujuan wisata yang mahal karena bisa mendatangkan wisatawan asing dan berbelanja di Bali, kata Gus Adhi dari keluarga Puri Pemecutan Badung. Erwin Kurai.

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -