Muhammad Alissa Datang Membawa Suara Dari Mekah Suara Pluralisme
Kamis, 05 Maret 2020 - 13:14:25 WIB
 
Mohammad bin Abdulkarim Alissa
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (DetakRiau.com) Sekjen Dewan Syuro Liga Muslim Dunia yang berpusat di Mekah, Arab Saudi, Muhammad Alissa menyempatkan pidato di Perlemen Indonesia atau MPR RI yang dihadiri tokoh agama non Islam dan tokoh partai politik yang diundang MPR yang dipimpin Bambang Soesatyo di Jakarta Kamis (27/2/2020).

Dengan mengenakan baju kebesaran bangsawan Arab, Alissa berpidato hampir selama dua jam dengan tema : Pluralisme dan Kebangsaan dengan bahasa Arab yang mudah di mengerti peserta seminar setelah diterjemahkan oleh seorang penerjemah.

Dalam orasinya, Alissa mencoba ber Ijtihad didalam menjelaskan perubahan dunia antar perbandingan masarakat plural dengan kultur politik kekinian.

Sebuah perubahan cara pandang baru oleh pejabat agama asal Mekkah yang selama ini banyak tak tedengar suaranya terkecuali dalam terbitan buku buku syariah.

Alissa mengatakan dari atas podium dengan emosi yang dewasa bahwa diagnosa problem dunia hari ini adalah mencari solusi kebangsaan didalam kemanusian,katanya.

Agama diciptakan berbeda beda tetapi didalam tujuan mempunyai nilai yang sama, untuk manusia karena hanya manusia yang bisa menyelamatkan dunia.

Juga manusia yang bisa membuat jembatan ikatan sosial sebagai cita cita untuk kehidupan bersama yang dimulai dari keluarga dan lingkungan guna untuk menangkal pengaruh dari luar yang akan menghancurkan.

"Disinilah nilai kemanusian dan masarakat sipil yang akan menjawab dan akan menentukan nantinya", katanya.

Apalagi dunia sekarang mengeluh dilanda ekstrimisme dimana gampang menuduh orang lain ekstrimis oleh ekstrimisme, kata doktor peradaban ini.

Artinya dunia kembali menghadapi kebencian karena tak dibolehkannnya perbedaan antar manusia, tambahnya.

Akibat dari keluarga yang tak mengajarakan hikmah lagi dan tidak mendidik inklusif didalam bermasarakat, tegasnya.

Disini letaknya pentingnya kebangsaan bahwa diperlukan kemahiran berinteraksi untuk dialog dengan yang berbeda untuk menjaga nilai bersama dalam menghadapi ekstrimisme yang akan menghancurkan itu, paparnya.

"Wahyu Allah menciptakan manusia berbeda beda. Dan semua ciptaannya tidak ada yang buruk makanya tidak ada dasarnya kebencian antar manusia itu", kata Mohammad bin Abdulkarim Alissa nama lengkapnya. Erwin Kurai.

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -