Marsan Penasehat Spiritual Konglomerat Industrialis Liem Soei Liong, Meninggal Dunia
Kamis, 19 Maret 2020 - 15:35:25 WIB
 
Almarhum Marsan Orang Desa
TERKAIT:
   
 

JAKARTA (DetakRiau.com) Menjelang akhir hayatnya Marsan, 78 tahun, sering sekali menceritakan pertemuannya dengan Konglomerat Liem Soei Liong almarhum yang telah lebih dahulu wafat 7 tahun lalu di Singapura.

Kabar meninggalnya Marsan diberitau tadi pagi tanggal 19 Maret 2020. Diberitakan Bapak Marsan sudah meninggal seminggu lalu. Dan dimakamam di Tempat Pemakaman Umum di Ciriung, Cibinong, Bogor tak jauh dari tempat tinggalnya.

Marsan adalah orang desa di Bogor dari Kampung Sunda yang dahulu menjadi Kantor Majelis Ilmu Pengetahun Indonesia, MIPI, yang sekarang menjadi LIPI.

Keduanya bertemu pertama kali tahun 1974 saat Marsan berkerja sebagai buruh pabrik kapur yang berlokasi di Jalan Mayor Oking di kelurahan Cibinong Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Dengan menggunakan mobil Toyota Hardtop tiba tiba saja Liem Soei Liong dengan rekan bisnisnya Antoni Tilar pemilik Properti Pantai Indah Kapuk yang pecah kongsi dengan Liem kemudian, dan invetsor asing mendatangi Pabrik Kapur Abadi yang dimiliki oleh Barnas orang kaya asal Sukabumi.

"Mau beli kapur, Kok", tanya Marsan yang biasa melayani pembeli kapur, dan sudah terbiasa memasak Batu Kapur menjadi Kapur Industri Bangunan dengan menggunakan kayu bakar.

"Saya mau melihat cara membuat kapur", kata Liem dengan dialek China nya.

Lalu, Liem oleh Marsan diperlihatkan dan diajak ketempat pembakaran kapur Abadi sampai hingga ketempat produk akhir. Pabrik Kapur Abadi awalnya milik pengusaha asal Bangka yang dibeli oleh Barnas pengusaha pribumi.

Liem kembali bertanya, batu kapurnya berasal dari daerah mana.

Jawab Marsan, dari gunung Walahir Citereup tetangga Cibinong yang berjarak 3 Kilometer dari lokasi pabrik kapur yang masuk perbukitan Hambalang.

Besok harinya, Liem kembali menemui Marsan. Kedunya kemudian, menuju lokasi pabrik Indocemen sekarang di Citereup, Bogor.

Tujuannya adalah untuk meninjau lokasi bahan baku kapur yang terkandung di Bukit Hambalang dalam jumlah banyak dan besar.

"Di daerah mana lagi yang punya bahan baku kapur". tanya Liem setelah peninjauan lokasi pabrik di hari pertama .

Keesokan harinya dengan menggunakan Helikopter. Marsan dan Liem Soei Liong meninjau lokasi bukit kapur di Cibadak Sukabumi dan Ciampea, Bogor.

"Saya berencana akan membuat pabrik Semen Putih. Lokasi yang cocok adalah di Citereup. Nama pabrik semennya akan diberi nama Indocemen. Artinya Indo mewakili bapak sebagai orang Indonesia dan C nya adalah saya sendiri. Akronim dari China", kata Liem yang diulang oleh Marsan sebelum meninggal. Nama produknya khas memang.

Makanya sewaktu sejak pabrik semen milik Liem berproduksi, sejak dari dahulu sampai sekarang menggunakan nama Indocemen bukan Indosemen.

Dan benar saja Liem Soei Liong langsung mendapat izin untuk mendirikan pabrik semen di Bogor. Dari Bogor inilah kemudian yang menjadikan Liem Soei Liong berubah dari pedagang rempah rempah jadi Industrialis Besar yang kemudian membawanya menjadi konglomerat di masa jayanya di era orde baru.

"Indocemen lebih dulu berproduksi daripada PT Semen Cibinong", kata Fransiskus Welirang 2 tahun lalu. Fransiskus adalah orang kepercayaan Liem yang baru pulang studi dari Amerika tapi berdarah Padang. Hingga sekarang Fransiskus masih berkerja di Salim Grup yang didirkan oleh Liem Soei Liong.

"Malah Indocemen sempat menerima order semen merk Kaisar dari PT Semen Cibinong", kata Fransiskus lagi.

PT Semen Cibinong lebih dahulu mendapat izin dari pemerintah yang sedang giat giatnya membangun dan kekurangan semen ketika itu.

Adapun PT Semen Cibinong mengantongi izin dari pemerintah untuk mendirikan semen warna hijau umumnya. Sedang PT Indocemen mendapat izin untuk memproduksi Semen Putih, kata Marsan di semasa hidupnya.

Kedua pabrik semen tersebut berlokasi sangat berdekatan hanya berjarak 10 Kilometer dan sumber bahan baku dari lokasi yang sama dari Gunung Hambalang. Perbedaanya Semen Cibinong didirikan oleh Hasjim Joyohadikusumo adik dari Menteri Pertahanan Prabowo Soebianto.

Sesudah setelah PT Indocemen berproduksi Marsan sempat berkantor di Jalan Asemka, kantornya Liem Soei Liong yang membawa Hoki buat Liem di tahun tahun selanjutnya, yang berlokasi di daerah Kota Jakarta Pusat.

Marsan diangkat jadi pegawai biasa dengan mendapat gaji bulanan. Bersamaan dengan itu, tak lama kemudian Marsan juga memasukan adik adiknya berkerja di pabrik PT Indocemen yang waktu itu adalah perusahaan bergengsi sebagai tempat berkerja di Bogor hingga sampai sekarang karena gajinya yang besar.

Namun, oleh karena tak terbiasa berkerja disektor industri yang menuntut disiplin tinggi. Marsan hanya bertahan dalam hitungan 3 tahun berkerja di PT Indocemen. Lalu kemudian ia memilih mengundurkan diri.

Dengan memilih jadi leveransir kembali yang dilakoni sebelumnya saat Stadion Senayan di bangun oleh Presiden Soekarno yang menggunakan Pasir Terbaik dari Ciapus Bogor dan urukan tanah dan batu kali dan batu gunung dari Hambalang dan kawasan Bogor. Jadi leveransir kecil kecilan dilakoninya sampai dia meninggal

Liem Soei Liong dan Marsan sudah tiada. PT Indocemen tetap berproduksi.

Manusia meninggalkan nama, Di Bogor tempat hidup dan berjumpa mereka. Beristirahatlah dengan tenang. Industri Indocemen tetap berdiri di Citereup. Erwin Kurai.

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -