Vaksin Tidak Bikin Kebal Tapi Efektif Serang Balik Covid-19
Kamis, 22 Juli 2021 - 15:53:59 WIB
 
Senator LaNyalla
TERKAIT:
   
 

Jakarta, detakriau.com - Ditengah pandemi kita harus bisa memahami manfaat vaksinasi yang jauh lebih besar. Meskipun bukan berarti setelah vaksin akan kebal Corona, kata Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di Banyuwangi, Kamis (22/7/2021).

Karena, ujarnya, vaksin yang akan melindungi tubuh, agar gejala yang ditimbulkan menjadi jauh lebih ringan ketika terpapar Covid-19 dan masa penyembuhannya pun menjadi lebih cepat.

Meski begitu, LaNyalla meminta Kementerian Kesehatan dan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang kasus kematian warga setelah Vaksin.

Menurut LaNyalla, perlu penjelasan yang komprehensif agar kekhawatiran masyarakat berkurang. Juga prosedur vaksin yang harus ditekankan dengan mengecek riwayat penyakit bawaan calon penerima vaksin.

“Fenomena yang muncul sekarang ini banyak masyarakat takut atau tidak percaya dengan vaksin. Apalagi ditambah dengan banyaknya informasi hoax yang beredar di media sosial. Oleh karenanya diperlukan penjelasan yang meyakinkan dan sosialisasi massif bahwa vaksin ini aman,” tutur mantan Ketua Umum PSSI itu.

LaNyalla juga menyoroti isu soal efektivitas vaksin yang dipertanyakan setelah banyak tenaga kesehatan terinfeksi Corona usai divaksin sepenuhnya sebanyak dua kali.

Disisi lain, ia minta masyarakat lebih baik tidak membuat asumsi pribadi dan menyebut vaksin tidak efektif karena perlu ada uji klinis untuk membuktikannya itu.

Karena disatu sisi WHO juga tidak pernah membuat pernyataan bahwa vaksin yang saat ini beredar tidak efektif. Dan walaupun memang beberapa negara tidak menggunakan Sinovac, tapi Chili telah melakukan studi efektivitas vaksin ini, sebut LaNyalla.

Studi yang dilakukan Chili menunjukkan, vaksin Sinovac buatan China efektif 87,5 persen dalam mencegah rawat inap dan efektif 90,3 persen dalam mencegah perawatan di Unit Perawatan Intensif (ICU). Selain itu, Sinovac juga disebut efektif 86,3 persen mencegah kematian akibat Corona.

“Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah memberikan izin penggunaan vaksin Sinovac. Percayalah pemerintah pasti bertujuan baik. Tidak mungkin pemerintah membahayakan rakyatnya sendiri,” kata LaNyalla.

Seperti diketahui, ada lima jenis vaksin Covid-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari BPOM. Lima vaksin itu adalah Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer. win

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -