Korban Tewas Gempa Turki Sentuh 1.200 Jiwa
Senin, 06 Februari 2023 - 20:22:13 WIB
 

TERKAIT:
   
 

 ANKARA, detakriau.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, jumlah korban meninggal akibat gempa di negaranya telah meningkat menjadi 912 jiwa.

Sementara itu Suriah yang turut terdampak guncangan mencatatkan lebih dari 326 kematian. Jika ditotal, sejauh ini gempa Turki telah menewaskan sedikitnya 1.238 orang.

Erdogan mengisyaratkan korban meninggal masih akan terus bertambah. “Kami tidak tahu berapa jumlah korban karena upaya pengangkatan puing-puing terus berlanjut di sejumlah bangunan di zona gempa,” katanya, Senin (6/2/2023), dikutip laman the Guardian.

Menurut Erdogan, terdapat 2.818 bangunan yang runtuh akibat gempa. Dia mengungkapkan, 9.000 orang terlibat dalam misi penyelamatan. “Setiap orang berusaha keras, meskipun musim dingin, cuaca dingin, dan gempa bumi yang terjadi pada malam hari membuat segalanya menjadi lebih sulit,” ucap Erdogan.

Erdogan pun mengajak segenap rakyatnya untuk tetap teguh dan bersatu dalam menghadapi bencana tersebut. “Hari ini adalah hari bagi 85 juta orang untuk bersama sebagai satu hati,” ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Suriah mengungkapkan, dampak guncangan gempa Turki telah menyebabkan lebih dari 326 warga di negaranya tewas. Jumlah korban luka pun melampaui 1.000 orang. Saat ini Suriah diketahui masih dibekap krisis kemanusiaan akibat konflik sipil yang tak berkesudahan selama hampir 13 tahun.

Pada Senin sekitar pukul 04:17 pagi, gempa bermagnitudo 7,8 mengguncang Turki. 

Menurut otoritas penanggulangan bencana Turki, AFAD, pusat gempa berada di Distrik Pazarcik di Provinsi Kahramanmaras. Gempa terjadi pada kedalaman tujuh kilometer.

Beberapa menit kemudian terjadi gempa susulan bermagnitudo 6,4 dan 6,5 yang berpusat di Nurdagi, Provinsi Gaziantep. Selain di Gaziantep, gempa susulan turut terasa di beberapa wilayah lainnya di Turki, antara lain Sanliurfa, Diyarbakir, Adana, Adiyama, Malatya, Osmaniye, Hatay, dan Kilis.

Mengapa Dahsyat?

Sejumlah laporan media asing menyebutkan, gempa bumi dahsyat yang melanda Turki ini sering terjadi karena Turki berada jalur gempa yang termasuk paling aktif di dunia, terutama karena adanya dua patahan di Lempeng Anatolia.

Kedua patahan itu adalah Patahan Anatolia Utara yang membentang antara Lempeng Anatolia dan Lempeng Eurasia di sebelah utara daratan Turki, dan Patahan Anatolia Timur yang membentang di sepanjang Lempeng Arab hingga bagian tenggara Turki. 

Pergerakan di Patahan Anatolia Timur inilah yang diyakini menjadi pemicu gempa bumi dahsyat yang terjadi Senin ini.

Faktanya, gempa yang mengguncang 6 Februari ini sendiri berepisentrum di Turki bagian tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Turki-Suriah. Sejauh ini, gempa telah merenggut 640 nyawa yang diperkirakan akan terus bertambah. Jumlah korban sebanyak itu ditemukan di daerah-daerah Turki tenggara dan Suriah utara.

Guncangan gempa juga dirasakan di Siprus yang berada di Laut Tengah atau Mediterania, Lebanon yang berbatasan dengan Suriah, dan Mesir. Tim pencari dan penyelamat Turki dan Suriah tengah berusaha mencari korban yang masih tertimbun rangkaian bangunan yang ambruk diguncang gempa. Pihak berwenang Turki mengungkapkan 1.718 unit bangunan ambruk dan 2.023 orang terluka.

"Tim SAR segera dikirimkan ke daerah-daerah tertimpa gempa," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan via Twitter, Senin.

Solidaritas Dunia

Para pemimpin dunia pada Senin (6/2/2023) menyampaikan dukungan mereka kepada Turki setelah gempa berkekuatan M 7,4 melanda wilayah selatan dan tenggara negara itu, yang menewaskan ratusan orang.

"Sangat sedih pagi ini mendengar gempa kuat yang melanda beberapa bagian Turki dan Suriah. Belasungkawa terdalam saya ditujukan kepada banyak keluarga yang kehilangan anggota dan kami berharap yang terluka segera pulih," kata Presiden Dewan Eropa Charles Michel di Twitter. "Uni Eropa berdiri dalam solidaritas penuh dengan kalian," ucap Michel, dilansir republika.co.id.

Roberta Metsola, presiden Parlemen Eropa, juga mengatakan, "[Kami] Sangat sedih setelah gempa keras di perbatasan Turki-Suriah. Duka saya bersama mereka yang tewas, mereka yang terperangkap, mereka yang terluka dan dengan semua penyelamat yang melakukan terbaik untuk menyelamatkan nyawa."

"Eropa mendukung rakyat Turki dan Suriah pada saat-saat yang susah ini," kata Metsola.

Menyampaikan solidaritas penuh dengan Turki, Kepala NATO Jens Stoltenberg mengatakan di Twitter, "Saya berkontakan dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu, dan Sekutu NATO saat ini sedang memobilisasi bantuan sekarang."

Menyampaikan belasungkawa kepada rakyan Turki, Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna mengatakan di Twitter: "Tentu saja, Prancis bersedia untuk membantu."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga memberikan pesan untuk memberikan bantuan, "Kami mendukung rakyat Turki di masa sulit ini. Kami siap memberikan bantuan yang diperlukan untuk mengatasi dampak dari bencana."

"Kami menyampaikan harapan terbaik kami kepada warga dan semua teman Turki kami yang terkena dampak gempa bumi yang terjadi di Kahramanmaras dan dirasakan di 
banyak kota, dan kami berharap dapat mengatasi bencana ini dengan kerusakan yang paling sedikit," kata Kedutaan Besar Rusia di Ankara.

"Belasungkawa kami kepada keluarga mereka yang kehilangan nyawa dan berharap pemulihan yang cepat bagi yang terluka," imbuh dia.

Badan Penanggulangan Bencana dan Kondisi Darurat Turki (AFAD) mengatakan gempa berkekuatan 7,4 mengguncang wilayah selatan Turki pada pukul 4.17 pagi (01.17GMT) dan pusat gempa di distrik Pazarcik, provinsi Kahramanmaras.(rid/rpc)

 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -