Demikian disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Riau, M Edy Afrizal melalui Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rozita, Selasa (5/11/2023). Dia mengatakan, selain menurunkan tim pihaknya juga memfasilitasi kepulangan para korban erupsi Gunung Marapi Sumbar.

"Kemudian kita juga memastikan korban yang selamat untuk mendapat pelayanan kesehatan yang memadai. Termasuk memfasilitasi keluarga untuk pemulangan korban yang meninggal dunia," kata Rozita, dilansir cakaplah.com.

Dia menyampaikan, saat ini sebagian korban selamat sudah pulang ke Kota Pekanbaru, Riau. Sedangkan korban yang mengalami luka-luka masih dirawat di RS Dr Achmad Mochtar.

"Untuk korban yang mengalami luka-luka dirawat dulu di RS Dr Achmad Mochtar. Kalau yang tidak terluka sebagian pulang, kita fasilitasi bagi yang pulang ke Riau," terangnya.

Selain itu, lanjut Rozita, pihaknya BPBD Riau juga mendukung logistik Basarnas yang turun sebagai dukungan dalam pencarian korban serta evakuasi dan mitigasi. Kemudian tim BPBD juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Posko Utama atau Media Center Erupsi Gunung Marapi.

"Untuk Tim Basarnas Riau telah menurunkan 16 personel untuk mendukung proses pencarian korban, dan membawa sejumlah rescue truck 1 unit, commob 1 unit, rescue car 1 unit, alkom atau navigasi 1 set, pal medis evakuasi 1 set, peralatan mountenaring 1 set, tandu basket, tandu spinal dan tandu lipat 3 buah, serta Alat Pelindung Diri (APD)," jelasnya.

Disamping itu, Rozita menyebut sampai saat ini ada dua warga Riau yang belum ditemukan atau terjebak di Gunung Marapi. Keduanya yaitu Ilham Nanda Bintang dan sama M Wilki Saputra.

"Kalau untuk totalnya ada 29 warga asal Riau yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi, 2 diantaranya meninggal dunia dan 2 masih dalam pencarian" tutupnya. (*)