JAKARTA (DetakRiau.com)-Berdasarkan catatan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit, dana sawit dari pungutan ekspor sawit di 2016 terkumpul Rp 11,7 triliun.
Direktur Utama BPDP Kelapa Sawit, Bayu Krisnamurthi, mengungkapkan selain digunakan untuk program B20, selama tahun 2016 dana tersebut juga digunakan untuk berbagai kegiatan.
B20 sendiri adalah program pengembangan biodiesel. Jadi setiap liter solar yang dijual di dalam negeri, 20% harus mengandung biodiesel dari sawit.
''Antara lain pelatihan 723 anak petani sawit, pelatihan 300 guru SMK pertanian tentang sawit, pelatihan 540 anggota dan pengurus koperasi perkebunan sawit, dan memberikan 330 beasiswa pendidikan D1 dan D3 untuk anak-anak petani dan buruh sawit,'' ungkap Bayu di kantornya, Jakarta, Selasa (10/1/2017), sebagaimana dilansir detikFInance.
Selain itu, Bayu juga mengatakan dana tersebut juga digunakan untuk berbagai kegiatan penelitian.
''Ada penelitian untuk mahasiswa dan penelitian yang bekerja sama dengan badan litbang pemerintah. Serta telah dilakukan 23 kali kegiatan promosi dan diplomasi di 11 negara Eropa dan Asia, dan 45 kali kegiatan promosi di dalam negeri termasuk kepada anak-anak dan ibu-ibu rumah tangga,'' kata dia.
Yang belum berhasil dilaksanakan di 2016, kata Bayu, adalah program replanting atau peremajaan kebun rakyat. Dirinya mengatakan, saat ini sudah ada usulan kegiatan peremajaan seluas 26,5 ribu hektar, yang melibatkan sekitar 12 ribu petani.
''Dari total 26,5 ribu hektar lahan itu, 61% usulan masih menghadapi kendala status lahan. Artinya apakah benar lahan ini tidak bermasalah di bank, apakah lahan ini bukan bagian dari hutan dan lain-lain, jadi belum clear. Jadi masih membutuhkan proses verifikasi kebenaran data dan ketepatan sasaran bahwa dana sawit memang untuk petani kecil,'' kata dia.
''Kami sudah menemukan langkah-labgkahnya untuk menangani ini, mudah-mudahan dalam waktu sesingkat-singkatnya, bisa mungkin bulan depan sudah bisa kita laksanakan proses peremajaannya,'' tutupnya. (e2)
Ilustrasi. (f: int)
