Evaluasi seleksi tokoh ini seperti disampaikan salah seorang tokoh adat kuansing, Datuk Penghulu Jurai Penghulu Kenegerian Simandolak, Junaidi, S.Pd. Kepada media, Datuk yang juga mantan salah seorang pejabat di Dinas Pasar Kuansing yang tahun 2013 lalu itu berharap pemimpin baru Kuansing nanti  komitmen Sinergikan Semua Kalangan dan Cegah Diskriminatif Pemicu Pertikaian.

Sosok yang dimaksud sesuai kebutuhan daerah tersebut tertuju pada Musliadi, S.Ag. Tokoh politik yang sudah dua periode menjabat selaku wakil rakyat di DPRD Kuansing ini diyakini mampu menjawab tuntutan masyarakat untuk membawa Kabupaten Kuansing lebih maju dan berkeadilan.

Musliadi, S.Ag yang akrab disapa Cak Mus ini di mata tokoh adat Junaidi, adalah sosok yang mampu merubah pola pemerintah yang selama ini sarat nuansa 'terkotak-kotak' menjadi bersatu. "Apalagi beliau (Musliadi, S.Ag) sudah dua periode menjadi anggota dewan di Kuansing," ungkap Junaidi.

Selama ini menurut Junaidi, Kabupaten Kuansing seakan tidak ada pemimpin. Sebab, peran strategis pada pimpinan  berada pada kelompok tertentu saja. "Kalau ia (Musliadi, S.Ag) menjadi kepala daerah Kuansing sesuai konsepnya, tentu bisa merubah Kuansing menjadi lebih maju lagi," tukas Junaidi sembari menambahkan pola pola pemerintahan Kuansing saat ini terlihat timpang, khususnya antara legislatif dan eksekutif.

Terkait pergaulan dengan masyarakat selama ini, lanjut Junaidi, terlihat sikap ketegasannya dalam membela kebenaran. "Ia tidak peduli, kalau melihat ketidak benaran, akan disuarakannya," ulas Junaidi lagi.

"Kami selaku tokoh pemangku adat tentu akan mendukung pemerintah yang pro rakyat atau masyarakat. Kami sangat mendukung Musliadi karena komitmennya jelas," tutup Junaidi.(*)