Soekarno, Ngarai Sianok dan Proklamasi


Minggu, 14 Agustus 2016 - 00:49:08 WIB
JAKARTA(detakriau.com) Nama Kota Bukitinggi, di Propinsi Sumatera Barat,  banyak di lupakan orang menjelang peringatan Proklamasi 17 Agustus 1945, kalah pamor dengan Jakarta tempat Proklamasi berlangsung .

Padahal Soekarno sebelum Proklamasi sempat menjadi tahanan di Kota Padang dan kawasan Atas Ngarai Sianok,Bukitinggi oleh Belanda sesudah di buang dari Bengkulu.

Dikota ini Soekarno lalu ditawari oleh Jepang untuk bekerjasama. Yang kemudian di janjikan kemerdekaan sebelum Jepang  menyerah pada sekutu.

Tepat pada  tanggal 15 Agustus 1945 dibawah pimpinan Chaerul Saleh pemuda yang berasal dari Batusangkar, Sumatera Barat, yang beristrikan orang Manado. Dan Sukarni pemuda Blitar, sumando urang Solok. Yang keduanya waktu itu menjadi pimpinan Pemuda Menteng 31, Jakarta.

Memutuskan mengambil inisiatif menculik Soekarno untuk disandera di Rengasdengkok, Karawang, PropinsiJawa Barat, dengan alasan menolak menerima kemerdekaan hadiah dari Jepang.

Kemerdekaan harus diusahakan oleh bangsa Indonesia sendiri.

Keesokan harinya  Soekarno - Hatta membacakan
Proklamsai  17 Agustus 1945 atas nama Bangsa Indonesia.
Aksi dan Keputusan para pemuda itu kini telah berusia 71 tahun yang dinamakan Hari Proklamsi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Chairul Saleh  puncak karir politiknya pernah menjadi anggota PPKI,KNIP, wakil Perdana Menteri  dan Ketua MPRS yang pertama yang dilahirkan berdasarkan Dekrit 5 juli 1959.  Tragisnya Chaerul dimatikan dalam penjara Budi Utomo di Jakarta tanpa proses peradilan di awal orde baru.

Sementara Sukarni pernah menjadi anggota PPKI, KNIP, DPA dan Duta Besar dengan tugas di Republik Rakyat China.

Kisah penculikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok ini sampai sekarang belum ada yang menandingi dan menggugat sebagai pelanggaran hak azazi manusia, HAM.

Yang menculik dan diculik sama sama bebas dan tidak minta uang tebusan.  Malah kisah penculikan oleh Sukarni dikenal sebagai aksi pemuda yang sangat berani karena tanpa
pertumpahan darah dan korban nyawa. Yang kemudian melahir kan Proklamasi Kemerdekan  revolusioner dengan cara damai. Erwin Kurai.





 
 
 
 
Redaksi | RSS | Pedoman Media Siber Copyright © 2017 by detakriau.com. All Rights
 
22:52 | WARTAWAN DETAK RIAU DIBEKALI KARTU PERS DALAM PELIPUTANNYA, JIKA MENCURIGAKAN HUB 0813-655-81599 - - - -