Ayo Kunjungi Wisata Alam Danau Tajwid Sebagai Salah Satu Referensi Wisata Keluarga
Pelalawan (DetakRiau.com) - Upaya pemerintah Kabupaten Pelalawan untuk menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terus ditingkatkan, terutama dalam Sektor
Pariwisata, hal ini dapat dimaklumi karena beberapa sektor pendapatan terutama dari sektor migas kerap mengalami penurunan.
Salah satu sektor pariwisata yang yang baru- baru ini dijadikan sektor unggulan adalah wisata alam danau Kajuid atau yang lebih dikenal dengan Danau Tajwid, berada di Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam resmi dibuka untuk umum. Hal tersebut ditandai dengan "soft opening" yang pusatkan di kawasan danau Tajwid, Selasa (21/8/18) lalu.
Wisata alam Danau Tajwid ini digadang--gadang sebagai salah satu pendamping Wisata Bono yang lebih awal dikenal masyarakat luas, bahkan hingga mancanegara.
Dalam pelaksanaan "soft opening" wisata alam danau Tajwid ini, digelar pula berbagai kegiatan. Diantaranya, gerak jalan sehat santai. Gerak jalan sehat ini, ratusan peserta yang hadir disuguhkan pemandangan alam nan asri.
Selain itu sebelumnya, rangkaian "soft opening" danau tajwid ini, dibalut pula dengan acara dari Forum Anak se Kabupaten Pelalawan.
Bupati Pelalawan HM.Harris menanam pohon di seputaran Danau Tajwid, menandai dibukanya tempat wisata ini secara resmi
Kegiatan forum anak se Kabupaten Pelalawan telah melaksanakan kemah dan jambore permainan tradisional bagi anak anak di Kabupaten Pelalawan.
Usai berjalan sehat, para peserta disuguhkan pula, dengan senam sehat disebuah lapangan yang sudah disiapkan oleh panitia pelaksan. Guna menyemarakkan kegiatan panitia menyiapkan "door prize" bagi para peserta.
Kegiatan yang bertaburan hadiah dan doorprize dipersembahkan oleh PT.RAPP, PT.BNI, PT Bank Mandiri dan PT Bank Riau Kepri.
Bupati Pelalawan H.M.Harris mengatakan dalam kegiatan ini sebagai salah satu mendukung Program Pemerintah Daerah yakni Pelalawan Eksotis. Bupati Pelalawan dua periode ini melalui Pemerintah Daerah Dinas Budparpora
kegiatan ini lebih mengkedepankan wisata masyarakat tempatan Mantan Ketua DPRD ini mengungkapkan danau
Tajwid atau yang sering disebut danau kajuid dulunya di lelang oleh ninik mamak untuk
kepentingan di kepenghuluan kecamatan Langgam untuk keperluan pendidikan sekolah,guru ngaji, sekarang di kelola oleh pemda untuk meningkatkan PAD.
Salah satu sarana bermain flying fox yang ada di danau Tajwid
Mantan Ketua Adkasi ini menyambut positif dilaksanakannya kemah dan jambore oleh Forum Anak Kabupaten Pelalawan, hal ini sejalan dengan keseriusan Pemerintah Daerah untuk
mempersiapkan diri generasi emas pelalawan dalam menghadapi persaingan global di tahun 2030 mengkedepankan kegiatan positif yakni kesenian,olahraga dan kebudayaan.
Ia berharap potensi wisata danau kajuid bisa di promosikan
untuk penambahan PAD bagi negeri seiya sekata ini.
Pada kesempatan yang sama Kadisbudparpora Pelalawan Andi yuliandri mengatakan danau kajuid sebagai salah satu objek pariwisata yang memiliki tantangan sendiri dan menjadi
destinasi pariwisata terbaru dimana pengelola danau Tajwidd memiliki salah satu wahana permainan yang telah ada yaitu flying fork, Flying fish dengan 32 wahana permainan pendukungnya.
Untuk spot dikelola oleh pengelola dengan investasi yang cukup besar sebagai pariwisata yang baru di Kabupaten Pelalawan.
Dalam pengelolaan wisata ini Disbudparporabersama dengan ninik mamak membagi secara bersama , wisatawan akan dikenakan pajak dari permainan yang ada untuk bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD ) bagi Kabupaten Pelalawan.
Hadir dalam kesempatan tersebut Anggota DPRD Propinsi Riau Sewitri,SE,Wabup H.Zardewan,Anggota DPRD Pelalawan H.Abdullah,Hj.Fatmalena dan H.Afrizal,Kepala
Kemenang Pelalawan H.M.Rais, Pimpinan PT.RAPP ( Riau Andalan Pulp and Paper) diwakili oleh Rudi Fajar, Forkompinda,Sekda Tengku Mukhlis,Ketua TPPKK Hj.Ratna Mainar Harris beserta Jajaran,Kepala OPD,Para Camat,Pimpinan Perbankan,Forum Anak Kabupaten Pelalawan,Tokoh Agama,Masyarakat dan Pemuda serta Ketua
Komunitas se Kabupaten Pelalawan
Danau Tajwid atau Danau Tajwid ini adalah danau milik masyarakat adat yang hingga saat ini masih terjaga kelestariannya. Selain potensi ikannya, ternyata danau ini juga menyimpan banyak hal menarik, termasuk potensi hutan alam yang masih terjaga kelestariannya.
Selama ini, danau milik masyarakat adat Langgam ini dijaga oleh kaum adat bathin dan ninik mamak, bahkan untuk pengelolaannnya selama ini dilakukan secara adat.
Selain potensi ikannya, ternyata danau ini juga menyimpan banyak hal menarik, termasuk potensi hutan alam yang masih terjaga kelestariannya.
Selama ini, danau milik masyarakat adat Langgam ini dijaga oleh kaum adat bathin dan ninik mamak. Bahkan untuk pengelolaan potensi didalamnya juga dilakukan secara adat.
Sebelumnya Bupati Pelalawan HM Harris di sela kunjungan Majelis Kemajuan Pelalawan (MKP) ke Kecamatan Langgam beberapa waktu lalu juga menjelaskan, bahwa selama ini Danau Tajwid menjadi salah satu sumber mata pencarian
masyarakat sebagai tempat mencari ikan. Sistem pengelolaannya dilakukan dengan pelelangan, yakni melalui lelang adat yang dlakukan setiap tahun. Dari lelang ini hasilnya digunakan untuk kebutuhan adat dan keagamaan.
Untuk mengangkat nilai tambah milik adat dan potensi yang tersimpan di danau ini, masyarakat adat Langgam sepakat menyerahkan pengelolaan Danau Tajwid kepada Pemerintah Kabupaten Pelalawan.
Tujuannya agar potensi yang tersimpan di danau ini menjadi nilai tambah dalam hal ekonomi pendapatan dan juga kemajuan masyarakat adat sendiri.
Harris menuturkan, dari tujuh program prioritas di Kabupaten Pelalawan, salah satunya adalah pengembangan objek wisata Bono. Pemkab Pelalawan memasukkan Danau Tajwid dan beberapa objek lainnya sebagai pendukung wisata Bono yang menjadi ikon abupaten Pelalawan.
Sekdakab Pelalawan ikut menanam Pohon menandai dibukanya Danau Tajwid secara resmi
Danau Tajwid, kata Bupati, menjadi destinasi wisata yang sangat penting dan sangat menentukan sebagai pendukung wisata Bono. Dikarenakan kehadiran Bono yang tidak setiap
saat, Danau Tajwid menjadi alternatif pariwisata pendukung. Di lokasi Danau Tajwid yang menarik dan menyenangkan ini juga terkandung berbagai keindahan alam dan potensi lain yang menarik minat wisatawan.
"Danau Tajwid harus dikelola untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat adat dan menjadi destinasi wisata Kabupaten Pelalawan. Dari sebelumnya hanya tempat mencari ikan, akan disulap menjadi tempat wisata, tempat pelestarian alam dan ikan, tempat pendidikan, olahraga dan permainan. Ini akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat adat yang nantinya ikut berusaha di lokasi," papar HM Harris beberapa waktu lalu sebelum Soft Opening
Sekarang ini wisata alam Danau Tajwid telah dilengkapi dengan beberapa zona dan fasilitas penunjang lainnya, diantaranya Zona Botanikal (tanam-tanaman pertanian), Zona Perikanan (Konservasi Perikanan Air Tawar), Zona
Kehutanan (Keasrian hutan alam dan kearifan lokalnya) dan Zona Edukatif (Pendidikan) Beberapa fasilitas penunjang yanag dapat dinikmati para pengunjung diantaranya beberapa arena permainan air dan flying fox sebagai penunjang wisata termasuk jogging track diseputaran danau serta gazebo/pondok sebagai tempat istirat dan kuliner khas daerah.
Untuk itu kami sarankan kepada masyarakat Riau dan sekitarnya "Mari Kunjungi Objek Wisata Danau Tajwid" sebagai salah satu referensi wisata keluarga anda. (Adv/Syaf)